Dana tunai, kata Arcandra, bakal fokus utama perusahaan sebelum mereka mengambil keputusan untuk melakukan investasi baru atau melanjutkan investasi yang sudah berjalan. Di samping itu, perusahaan juga akan lebih berfokus ke lapangan migas yang dinilai mudah dioperasikan dengan ongkos produksi yang rendah.
“Sehingga lapangan migas yang secara teknologi sulit akan ditunda. Sementara teknologi yang bisa diaplikasikan secara cepat akan lebih dioptimalkan untuk mendapatkan revenue,” ujarnya.
Seumpama ada perusahaan migas dunia yang menjual aset atau lapangan migasnya, kata dia, bukan berarti iklim usaha di negara tersebut tidak menarik lagi. Arcandra mengatakan selama investasi di negara itu menjanjikan keuntungan yang optimal dan menjamin keamanan bisnis dalam jangka panjang, perusahaan migas akan tetap menanamkan investasinya.
“Semoga pandemi ini segera berlalu dan industri migas kembali bergairah, termasuk meningkatnya investasi agar lapangan-lapangan migas yang tertunda pengembangannya akan berjalan,” ujar Arcandra. Ia berharap agar lapangan kerja segera tercipta dengan bertumbuhnya sektor industri migas pada masa mendatang.
BACA: Menteri ESDM Beri Lampu Hijau Daerah Kelola Ladang Tua
FRANCISCA CHRISTY ROSANA