Begitu juga, kata Sutan Emir, jika pilihan akhir nasabah adalah bank syariah ketimbang bank konvensional karena semata-mata mempertimbangkan mana yang baik menurut Allah SWT. "Itu yang harusnya menjadi perhatian utama dalam memilih bank syariah." Lagi pula, menurut dia, kata mahal merupakan deskripsi yang sempit dalam menilai kinerja bank syariah.
Lebih jauh ia tak menampik beberapa bank syariah kecil masih berupaya untuk menurunkan margin pembiayaannya dengan meningkatkan rasio dana murah terutama dana giro dan dana tabungan. Bank syariah-bank syariah itu terus mengajak banyak masyarakat yang belum terlayani untuk ikut menabung di bank syariah.
Harapannya, agar semakin banyak masyarakat yang menabung di bank syariah, maka bank syariah tersebut bisa mencapai economies of scale atau skala ekonomi. Walhasil, pembiayaan bisa disalurkan dengan biaya yang lebih kompetitif.
Ustaz Yusuf Mansur mengkritik mahalnya pembiayaan bank syariah ketimbang bank konvensional. "Biar masyarakat melek, sudah waktunya masyarakat dapat pembiayaan murah dan ada keberpihakan juga. Enggak jual-jual syariah dan ummat," ujar dia, Rabu, 19 Mei 2021.
Yusuf Mansur mengatakan pembiayaan yang diberikan perbankan syariah secara umum mahal. Sementara itu, apabila nasabah menyimpan dananya di bank, imbal hasilnya lebih rendah. Karena itu, ia menyoroti keberpihakan perbankan syariah kepada umat.
HENDARTYO HANGGI | CAESAR AKBAR
Baca: Yusuf Mansur Kritik Mahalnya Pembiayaan Bank Syariah: Biar Masyarakat Melek