Di satu sisi, kata dia, layanan digital selalu ditingkatkan, tapi layanan-layanan non digital tetap berjalan dengan memperhatikan segmen masing-masing.
Hariantono mencontohkan, untuk segmen konsumer, BNI berfokus untuk genjot layanan mobile banking. "Kita punya channel yang banyak, kita masih punya channel ATM, internet banking, EDC, agent banking kita, tapi untuk konsumer yang self service-nya kita akan fokusnya di mobile banking."
Adapun untuk segmen korporasi, perseroan akan terus mengembangkan BNI Direct yang merupakan manajemen kas untuk perusahaan-perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran pajak, bank garansi, dan sebagainya.
BNI akan tetap memberikan layanan nondigital karena ada sejumlah segmen nasabah bank yang masih ingin berinteraksi dengan orang, misalnya segmen nasabah prioritas yang ingin dilayani oleh petugas bank. Begitu juga di daerah yang literasi digitalnya belum terlalu tinggi sehingga mereka memilih bertransaksi di kantor cabang.
"Jadi mungkin untuk kota-kota yang tidak terlalu urban, mereka mungkin lebih membutuhkan layanan di cabang-cabang," kata Hariantono.
Oleh sebab itu, walaupun sangat fokus untuk mengembangkan kanal-kanal digitalnya guna menyongsong generasi milenial yang baru masuk ke dalam angkatan kerja dan akan mendominasi nantinya, BNI tetap memberikan layanan fisik perbankan.
ANTARA
Baca: 5.500 Karyawan BTPN Dipangkas Akibat Transformasi Digital, Ini Penjelasan Dirut