TEMPO.CO, Jakarta - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksikan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2021 masih terkontraksi antara 0,5-1 persen dan akselerasi baru akan terjadi pada triwulan II 2021 dengan pertumbuhan positif 4-5 persen.
"Full year kita prediksikan dengan kacamata sekarang itu 3-4 persen. Ini masih di bawah target pemerintah," kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam acara "Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa 27 April 2021.
Faisal mengatakan proyeksi pertumbuhan 3-4 persen, yang berada di bawah prediksi pemerintah 4,3-5,3 persen, karena pemulihan konsumsi rumah tangga belum terakselerasi dengan baik.
Ia menjelaskan sebenarnya pergerakan masyarakat telah meningkat bahkan hampir mendekati kondisi normal yaitu sebelum pandemi baik tempat perdagangan, ritel, restoran, kafe, dan lainnya, yang naik cukup signifikan.
Di sisi lain, jika dilihat lebih dalam ternyata aktivitas masyarakat maupun kendaraan jarak jauh ada perbedaan signifikan seperti menggunakan kereta api dan pesawat terbang yang masih sepertiga dari kondisi awal pada 2020.
"Dorongan keluar rumah masih kepada jarak dekat. Ternyata, mobilitas yang sudah cukup signifikan meningkat ini belum banyak mendorong konsumsi rumah tangga," ujarnya.