Ia menuturkan mobilitas masyarakat yang terlihat sudah mulai pulih selama empat bulan terakhir ini tidak mampu mendorong konsumsi secara maksimal dan dapat dilihat melalui beberapa indikator.
Ia menyebutkan indeks penjualan riil sampai triwulan I 2021 masih terjadi kontraksi cukup dalam yaitu 17 persen (yoy) dan pergerakan inflasi khususnya inflasi inti sampai awal tahun belum mengangkat naik.
"Bahkan, di Maret untuk pertama kalinya sejak awal 2020 itu masuk ke zona negatif atau deflasi minus 0,03 persen. Jadi, belum terlihat indikasi peningkatan dari sisi konsumsi yang cukup kuat," katanya.
Ia melanjutkan hal sama juga dapat dilihat dari konsumsi perumahan dan properti yang ternyata kalau dibandingkan sebelum pandemi juga masih relatif rendah pertumbuhannya terutama KPR, KPA, dan real estat.
Kemudian, peningkatan penjualan kendaraan bermotor karena relaksasi PPnBM yang diperkirakan pada April dan Mei tumbuh 11 persen juga tidak bersifat berkelanjutan karena akan turun sejalan dengan penurunan diskonnya.
"Ini bisa meningkatkan penjualan pada tahun ini tapi ketika masa diskonnya habis, kita perkirakan (ekonomi) akan kembali ke kondisi semula sebelum diberikan stimulus," jelasnya.
Baca: Sri Mulyani Beberkan 9 Indikator Degup Ekonomi RI Membaik