Nilai tukar Bitcoin telah melonjak sekitar 1.000 persen dalam satu tahun terakhir. Hal ini terjadi di tengah tanda-tanda meningkatnya minat sejumlah institusi seperti salah satunya Tesla yang mendorong investor ikut memburunya.
Para investor kini menjadikan mata uang kripto sebagai aset safe haven yang mirip dengan emas, sehingga dapat bertindak sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar dolar AS. Investor miliarder Mike Novogratz, yang menjalankan Galaxy Digital Holdings Ltd., bahkan memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai US$ 100.000 pada akhir tahun ini.
“Penerbitan stimulus dan dukungan tanpa henti Elon Musk menjadi sebagian sentimen yang mengirim Bitcoin naik di atas level US$ 60.000,” kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda Corp.
Namun begitu, para pakar tetap menyebutkan ada risiko dari terus melejitnya harga Bitcoin ini. Mereka memperingatkan bahaya gelembung (bubble) dari aset mata uang kripto yang sempat terjadi pada medio 2017-2018.
BISNIS
Baca: Harga Bitcoin Kembali Menanjak, Mungkinkah Mencapai Miliaran Rupiah?