TEMPO.CO, New York - Harga Bitcoin melejit hingga US$ 61.080 atau sekitar Rp 878,37 juta (asumsi kurs Rp 14.381 per dolar AS) pada hari ini. Bloomberg mencatat harga mata uang digital tersebut untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mencapai rekor terbaru terdorong oleh sentimen penerbitan stimulus ekonomi Pemerintah Amerika Serikat.
Sejumlah pengamat mengungkapkan, lonjakan harga mata uang kripto itu dipicu oleh langkah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani undang-undang bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun.
Hal tersebut yang kemudian mendorong para investor kian mengabaikan risiko pergerakan harga yang cenderung spekulatif dari mata uang kripto.
Pada tahun lalu, lonjakan harga Bitcoin terjadi di kuartal keempat sebesar 170 persen menjadi sekitar US$ 29.000 atau sekitar Rp 417 juta Berikutnya harga mata uang digital itu kembali meroket menjadi US$ 40.000 atau sekitar Rp 575,2 juta pada pekan pertama 2021.
Salah satu pendiri Nexo di London, Antoni Trenchev, menyebutkan kenaikan dan ketahanan harga Bitcoin ini terbukti menjadi legenda. "Setiap koreksi adalah kesempatan untuk mengatur ulang dan memulai kembali pergerakan ke atas,” katanya.