Alhasil, jumlah penduduk miskin Indonesia pun naik. pada September 2020 adalah sebanyak 27,55 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 1,13 juta orang dibanding Maret 2020 dan melonjak 2,76 juta orang dibanding September 2019.
BPS menyebut sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2020 hingga September 2020 antara lain adalah pandemi berkelanjutan yang berdampak kepada perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi penduduk.
Sejak awal pandemi hingga saat ini, pemerintah memang memberlakukan kebijakan pembatasan sosial, meskipun namanya berubah-ubah, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, PSBB Transisi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, hingga PPKM Mikro.
Meskipun namanya berbeda-beda, pada pokoknya kebijakan pemerintah itu membatasi kegiatan perkantoran, membatasi jumlah penumpang transportasi umum, hingga pengunjung restoran dan pertokoan, hingga mengganti kegiatan belajar tatap muka dengan pendidikan jarak jauh. Pemerintah juga membatasi kunjungan bagi warga negara asing ke Indonesia.
Terbatasnya mobilitas masyarakat menyebabkan hampir semua sektor usaha terpukul. Sektor transportasi dan pergudangan tercatat mengalami kontraksi Produk Domestik Bruto terdalam di 2020, yaitu sebesar 15,04 persen dibanding tahun sebelumnya. Kontraksi juga dialami oleh industri pengolahan, perdagangan, reparasi kendaraan bermotor, konstruksi, hingga pertambangan dan penggalian.
Tercatat hanya tiga sektor yang memiliki pertumbuhan PDB positif di 2020, antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan; informasi dan komunikasi; serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Lesunya perekonomian juga tampak pada hampir semua komponen PDB pengeluaran. Kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 7,70 persen, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4,95 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) 4,29 persen.
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang biasanya menjadi penyumbang utama perekonomian pun malah terkontraksi 2,63 persen pada tahun lalu. Akibatnya, ekonomi Indonesia pun tumbuh minus 2,07 persen.