satu-satunya komponen PDB pengeluaran yang tumbuh positif pada tahun lalu adalah konsumsi pemerintah yang tumbuh 1,94 persen dibanding 2019. Belanja pemerintah memang, diakui sejumlah pihak, menjadi satu-satunya tumpuan perekonomian pada tahun lalu.
Secara khusus, pemerintah mengalokasikan Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional. Namun, ternyata hanya Rp 579,78 triliun atau 83,4 persen dari pagu anggaran tersebut yang bisa diserap hingga akhir 2020.
Dana PEN tersebut paling banyak digelontorkan untuk bidang perlindungan sosial yaitu sebanyak Rp 220,39 triliun. Beberapa program yang dijalankan antara lain program keluarga harapan, program sembako, bansos tunai, Kartu Prakerja, BLT dana desa, bantuan presiden produktif untuk pengusaha mikro, bantuan subsidi gaji, hingga diskon listrik.
Di samping perlindungan sosial, dana tersebut juga dibelanjakan untuk bidang kesehatan Rp 63,51 triliun, bidang sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah realisasinya Rp 66,59 triliun, bidang dukungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rp 112,44 triliun, bidang pembiayaan korporasi Rp 60,73 triliun, serta untuk insentif usaha Rp 56,12 triliun.
Meskipun tak menghindarkan Indonesia masuk ke lembah resesi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program PEN mencegah kondisi masyarakat semakin memburuk.
“Apabila pemerintah tidak melakukan bansos (bantuan sosial), menurut estimasi Bank Dunia kenaikan kemiskinan mencapai 11,8 persen,” kata Sri Mulyani, dilansir dari Bisnis, Selasa, 23 Februari 2021.
Menurut dia, bantuan sosial membantu sampai 30 persen warga termiskin. Apabila tidak diperhatikan, konsumsi rumah tangga bisa turun mencapai 7 persen. Walau demikian, ia mengatakan turunnya konsumsi masyarakat tidak melulu karena daya belinya merosot.
Berdasarkan data pemerintah, masyarakat kelas menengah atas dengan jumlah tabungan di atas Rp 5 miliar cenderung menabung lebih banyak dibanding kelas menengah bawah selama pandemi ini. Sri Mulyani mengatakan mereka menahan belanja bukan karena pendapatan yang menurun, tapi lantaran tidak bisa melakukan aktivitas.