Secara komposisi, kredit korporasi masih tumbuh positif dibandingkan segmen lainnya, yaitu sebesar 55 persen menjadi Rp26,2 triliun.
Sedangkan rasio keberhasilan mengendalikan beban operasional mengakibatkan perbaikan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional atau BOPO semakin membaik, yaitu menjadi sebesar 65,9 persen dibanding posisi 2019 yang sebesar 74,1 persen.
"Hal ini merupakan merupakan dampak dari inovasi digital dan otomasi yang telah diberlakukan sejak dua tahun terakhir, baik untuk back office maupun front office," kata Kostaman.
Permodalan Bank Mega juga semakin kokoh yang tercermin dari rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 31,04 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 23,68 persen.
Menurut Kostaman, rasio permodalan yang kuat merupakan hal penting untuk mendukung pertumbuhan Bank Mega yang berkelanjutan.