TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mega Tbk membukukan laba bersih pada 2020 sebesar Rp3,01 triliun, naik 50 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp2 triliun.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 9 persen menjadi Rp3,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp3,58 triliun.
"Selain itu, fee based income juga turut andil dalam menyumbang kenaikan laba, dimana terjadi kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp2,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp2,3 triliun," ujar Kostaman saat paparan publik di Jakarta, Rabu 18 Februari 2021.
Total aset Bank Mega mencapai Rp112,2 triliun atau naik 11 persen dibanding 2019 sebesar Rp100,8 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp79,19 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp72,8 triliun.
Dari sisi komposisi, deposito masih mendominasi DPK yaitu sebesar 72 persen, disusul oleh tabungan sebesar 17 persen dan giro sebesar 11 persen.
Sementara itu, lanjut Kostaman, kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, mengakibatkan kredit kepada pihak ketiga Bank Mega mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 6 persen menjadi Rp48,5 triliun dari Rp51 triliun pada 2019.