TEMPO.CO, Jakarta - Proses divestasi dua ruas tol milik PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah memasuki tahap finalisasi. Sehingga, divestasi dengan investor dalam dan luar negeri ini diharapkan segera terlaksana dalam waktu dekat.
"Untuk nilai divestasi tiap-tiap ruas akan ditentukan dari hasil negosiasi dengan para investor," kata Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021.
Pertama ruas Tol Cibitung (Bekasi, Jawa Barat)-Cilincing (Jakarta). Kedua yaitu Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Sumatera Utara).
Baca Juga: Ini Progres Waskita Karya Divestasi 9 Ruas Jalan Tol
Sebelumnya, Waskita telah mengumumkan rencana divestasi ini sejak awal 2021 untuk 9 ruas tol mereka. Divestasi ditawarkan ke sejumlah investor, sendirian atau dengan skema reksa dana penyertaan terbatas.
Waskita menargetkan nilai seluruh divestasi ruas tol tahun 2021 ini sebesar Rp 10 sampai 11 triliun. "Dengan pengurangan utang melalui dekonsolidasi jalan tol setidaknya sebesar Rp 15 Triliun," kata Ratna.
Adapun rincian 7 tol lainnya yang juga siap untuk divestasi yaitu:
1. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi 1-6)
2. Tol Cinere-Serpong (seksi1-2)
3. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (seksi1-4)
4. Tol Depok-Antasari (seksi 1-3)
5. Tol Pemalang-Batang (seksi 1-2)
6. Tol Batang-Semarang (seksi 1-5)
7. Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (seksi 1-4)
Nantinya, hasil divestasi akan digunakan Waskita untuk pelunasan kewajiban kepada kreditur. Lalu untuk modal kerja menyelesaikan proyek tol yang tengah dikerjakan dan proyek infrastruktur lain.