Kendati begitu, dia mengatakan bila melihat data kuartal IV/2020, justru produksi mobil meningkat 84 persen dibandingkan periode sebelumnya. Penjualannya pun meningkat 43 persen.
Artinya, jelas dia, kinerja industri otomotif tidak terlalu buruk dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, tanpa insentif sektor tersebut dinilai masih bisa bertumbuh.
Menurutnya, hal tersebut akan bisa lebih maksimal apabila capaian investasi tahun lalu bisa dipertahankan. Menggeliatnya penanaman modal akan berdampak pula pada industri otomotif.
“Sebenarnya dengan mendorong proses pemulihan ekonomi penjualan kendaraan bermotor akan mengalami perbaikian secara bertahap,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, kata Yusuf, yang penting dalam pemberian insentif pajak terutama PPnBM adalah momentum. “Insentif akan bekerja lebih optimal apabila insentif pajak diberikan ketika proses pemulihan ekonomi sudah berjalan lebih stabil maka insentif pajak umumnya akan memberikan dampak yang lebih optimal terhadap industri,” ucapnya.
BACA: Harga Mobil Diprediksi Turun Berkat Insentif PPnBM, Ini Kisaran Besarannya