TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. Kharim Gupta Siregar membeberkan tahapan yang akan dilakukan perusahaan usai Gojek menggelontorkan dana investasi Rp 2,25 triliun dan resmi menggenggam 22 persen saham bank tersebut.
Kharim menyebutkan Bank Jago akan segera meluncurkan aplikasi keuangan tahun depan seiring dengan kehadiran Gojek sebagai investor baru. Perseroan bakal mengincar segmen mass market untuk menggarap peluang pasar baru yang dinilai menjanjikan.
Bank Jago dengan model bisnis barunya menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Hal ini merespons tingginya kebutuhan layanan keuangan yang serba digital seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem (digital) dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020.
Kolaborasi Bank Jago dengan Gojek ini, menurut dia, akan menjadi tonggak penting untuk menggarap segmen mass market yang mana ekosistem digital Gojek sudah terbentuk. Untuk itu, pada tahap awal Bank Jago akan menggarap captive market dari ekosistem yang ada di Gojek.
"Mereka sudah ada track recordnya kan. Jadi ada potensi dari captive market ekosistem Gojek," ujar Kharim.
Direktur Keuangan Bank Jago Arief Harris Tandjung menambahkan, perseroan memang menyasar nasabah dari ekosistem digital yang sudah ada. Perseroan berharap bisa memanfaatkan jejaring dengan Gojek untuk menggaet nasabah baru.