Bank Jago menargetkan menambah 2 juta nasabah, ditopang aplikasi digital yang akan segera dirilis. Penyaluran kredit juga diperkirakan bakal lebih besar seiring dengan perekonomian yang juga pulih.
"Tapi tetap kami kalau kasih pinjaman harus prudent. Kami tidak mau (penyaluran) kredit tapi tapi bermasalah. Kami tetap hati-hati," ucap Arief.
Seperti diketahui, Grup Gojek kemarin secara resmi membeli saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) senilai Rp 2,25 triliun. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, melalui suratnya Direktur Utama PT Dompet Karya anak Bangsa Andre Soelistyo menyampaikan pihaknya membeli 1.956.600.000 atau 1,956 miliar saham ARTO.
Setelah transaksi, kepemilikan PT Dompet Karya anak Bangsa atau DOKAB di ARTO naik menjadi 22,16 persen atau 2,4 miliar saham dari sebelumnya 4,14 persen atau 449,14 juta saham. Total transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 2,25 triliun.
Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek, mengatakan investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.
Kemitraan dengan Bank Jago, menurut Andre, adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi. Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia.
"Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia," kata Andre.
BISNIS
Baca: Bos Gojek Ungkap Rencana Besar di Balik Akuisisi 22 Persen Saham Bank Jago