Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Rodman Tarigan, menyatakan tengah menyusun laporan pengamatan sementara. "Laporan lengkap akan disusun dan dikirim kira-kira April 2021 setelah pengecekan antibodi enam bulan pasca penyuntikan yang kedua," kata dia.
Pengujian vaksin Sinovac di dalam negeri dilakukan terhadap 1.620 relawan. Mereka mendapatkan dua kali penyuntikan anti virus dengan selisih 14 hari.
Setelah mendapatkan vaksin, relawan akan menjalani tiga kali pengambilan sampel darah yaitu 14 hari, 3 bulan, serta 6 bulan pasca penyuntikan kedua. Rodman mengatakan darah relawan diambil untuk memeriksa konsistensi antibodi vaksin di dalam tubuh.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan program vaksinasi akan dimulai setelah BPOM menerbitkan EUA serta Majelis Ulama Indonesia merekomendasikan kehalalan vaksin. "Vaksin akan dibeirkan gratis untuk masyarakat tanpa persyaratan apapun," ujarnya.
Pemerintah sedang menyesuaikan kembali skema serta mekanisme vaksinasi. Pasalnya baru tiga hari lalu Presiden Joko Widodo menyatakan negara akan menanggung pemberian vaksin untuk seluruh masyarakat.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin memastikan kemampuan pemerintah untuk membiayai vaksinasi. "Bu (Menteri Keuangan) Sri Mulyani bilang ke saya, enggak akan ada kekurangan anggaran untuk program vaksinasi nasional," ujarnya. Presiden juga telah memerintahkan Kementerian Keuangan untuk memprioritaskan pengalokasian dana untuk program vaksinasi.
Baca: Pemerintah Belum Pasang Harga dan Buka Pemesanan Vaksin Covid-19
CAESAR AKBAR | AHMAD FIKRI | VINDRY FLORENTIN