TEMPO.CO, Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui seluruh anak perusahaannya melakukan program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat (PSR) dengan mengganti tanaman lama dengan tanaman yang baru sesuai dengan prinsip-prinsip "good agricultural practices" (GAP).
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani menjelaskan program peremajaan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tanaman yang tidak produktif di perkebunan sawit rakyat. Luas peremajaan kebun sawit milik anak usaha PTPN mencapai 223.720 hektare.
"Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini, PTPN Group mengharapkan produksi kebun kelapa sawit dapat meningkat sejalan dengan rencana peremajaan kebun kelapa sawit milik anak perusahaan PTPN I hingga PTPN XIV seluas 223.719,71 hektare," kata Ghani dalam keterangan di Jakarta, Jumat 30 Oktober 2020.
Melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting sawit, diharapkan dapat meningkatkan produksi kelapa sawit dan memberikan hasil yang optimal sehingga kesejahteraan petani plasma meningkat, di samping juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke pabrik kelapa sawit PTPN Group.
Program BUMN Untuk Sawit Rakyat ditandai dengan tanam perdana peremajaan kebun sawit plasma PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. PTPN V akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas 18.250 Ha, yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.