Sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), fokus peremajaan sawit rakyat di samping untuk menyejahterakan petani plasma, juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke PKS, di mana hampir 50 persen pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V berasal dari plasma dan pihak ketiga.
Ghani menambahkan sebagai dukungan perusahaan dalam percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR), PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) dalam penyediaan sekitar 1,5 juta bibit kelapa sawit.
Direktur PTPN V Jatmiko mengatakan bahwa manfaat dari program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) adalah memberdayakan petani plasma dengan memperoleh tambahan pendapatan, serta meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen yang hasilnya akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan bahwa peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total areal sawit seluas 56.665 hektare. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau. Jika program itu tercapai, 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan.
Baca: PTPN IV Kantongi Laba Rp 547 Miliar Hingga Kuartal III 2020