Meski demikian, menurut Jahja, total kredit yang telah direstrukturisasi oleh BCA sebesar Rp107,9 triliun jauh lebih kecil dari prediksi semula saat pandemi baru melanda.
“Dulu kita perkirakan di awal COVID-19 itu 30 persen yang akan terkena restrukturisasi. Kenyataannya saat terakhir kita ambil hitungan sekitar 19 persen,” jelasnya.
Ia mengatakan hal tersebut menggambarkan bahwa ternyata dampak pandemi COVID-19 tidak sedahsyat perkiraan BCA sebelumnya namun pihaknya akan tetap mengevaluasi realisasi itu.
“Kita juga harus bersiap mulai mencadangkan yang kira-kira kita perlu dicadangkan tetapi karena kerahasiaan nasabah kita juga tidak bisa bilang nasabah mana yang kita cadangkan,” katanya.
Baca: BCA Kantongi Laba Bersih Rp 20 Triliun, Susut 4,2 Persen