Adapun G42-Sinopharm bakal menyediakan vaksin sebanyak 15 juta dosis vaksin (dual dose). Sekitar 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020 dan sisanya masuk secara bertahap hingga akhir 2020. Sedangkan untuk 2021, produsen vaksin Sinopharm mengusahakan penyediaan 50 juta dosis.
Menurut Airlangga, pemerintah akan mengejar imunisasi vaksin bagi 160 juta penduduk secara bertahap. Proses imunisasi dilakukan pada akhir 2020 hingga 2022 dan mengerahkan sekitar 11 ribu Puskesmas.
Nantinya, vaksin untuk pemerintah akan diprioritaskan bagi petugas di garda terdepan, seperti medis dan paramedis, pelayanan publik termasuk TNI/Polri, serta aparat hukum, sebanyak 3,4 juta orang.
Kemudian, vaksin akan diberikan kepada tokoh masyarakat seperti tokoh agama, perangkat daerah, dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,6 juta orang. Vaksin juga disuntikkan kepada seluruh tenaga pendidik sebanyak 4,3 juta orang; aparatur pemerintah sebanyak 2,3 juta orang; dan peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau sebanyak 86 juta orang.
“Kemudian ditambah masyarakat yang usianya 19-59 tahun sebanyak 57 juta orang. Jadi total sekitar lebih kurang 160 juta orang,” ucap Airlangga.
Baca: Pemerintah Tanggung Vaksin Covid-19 bagi 86 Juta Peserta Subsidi BPJS Kesehatan