TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang menjemput 50 juta dosis vaksin Covid-19, yakni Astra Zeneca, yang diproduksi oleh perusahaan AstraZeneca PLC. AstraZeneca PLC ialah perusahaan farmasi berbasis di Inggris yang merupakan hasil merger antara perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania Zeneca.
“Astra Zenica ini sudah ada komitmen 100 juta dan 50 juta (dosis vaksin). Sekarang sedang berangkat Menteri Kesehatan mempersiapkan 50 juta yang diorder pertama dan dibayar berbasis pada Bio Farma--PT Bio Farma (Persero)--yang mengadakan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.
Baca Juga:
Hingga akhir kuartal keempat, Airlangga mengatakan pemerintah berupaya mendatangkan 271,3 juta dosis vaksin Covid-19. Selain dengan Astra Zenica, pemerintah menjalin kerja sama dengan Cina untuk penyediaan vaksin Sinovac dan Cansino serta dengan Uni Emirat Arab untuk pengadaan vaksin G-42.
Perusahaan Sinovac Biotech Ltd yang memproduksi vaksin Sinovac bakal memasok 3 juta dosis vaksin untuk Indonesia hingga akhir Desember 2020 dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama Desember 2020. Sinovac pun berkomitmen menyediakan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Sedangkan produsen vaksin Cansino, Cansino Biologics, akan menyediakan 100 ribu dosis vaksin (single dose) untuk Indonesia yang rencananya mulai masuk pada awal November. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 15 hingga 20 juta sampai 2021.