Bagi yang belum mendapatkan Banpres Produktif, ia mengimbau mendaftarkan diri ke dinas koperasi dan UMKM setempat atau lembaga pengusul lainnya termasuk koperasi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan realisasi penyaluran bantuan naik cukup signifikan dihitung dari Juli hingga September 2020. Secara total penyaluran bantuan dana PEN sudah mencapai Rp 318,5 triliun dari total pagu Rp 695,2 triliun yang sudah disalurkan sejak Juli 2020.
"Pada Juli lalu, bantuan yang disalurkan sebesar Rp 117,39 triliun dan berhasil menaikkan menjadi Rp 268,49 triliun. Jadi sekitar 2 bulan kita bekerja," ungkap Budi.
Peningkatan penyaluran bantuan itu yang paling besar berada pada program perlindungan sosial dan program UMKM. Rinciannya pada Juli hingga September, program Perlindungan Sosial terealisasi 77,01 persen, penyalurannya pada Juli sebesar Rp 77,58 triliun dan pada September Rp 157,03 triliun dari pagu Rp 203,90 triliun. Program UMKM realisasinya 68,72 persen, pada Juli Rp 32,51 triliun dan pada September Rp 84,85 triliun dari Pagu Rp 123,47 triliun.
Program sektoral K/L dan Pemda realisasinya 25,08 persen pada Juli tersalurkan Rp7,30 triliun dan September Rp 26,62 triliun dari pagu Rp 106,11 triliun.
Sementara program Pembiayaan Korporasi realisasinya masih 0,00 persen atau hingga akhir September atau kuartal 3 masih Rp0 tersalurkan dari pagu Rp 53,60 triliun. Untuk pembiayaan sektor korporasi, Budi menyatakan program itu akan disalurkan secara besar-besaran mulai Oktober ini hingga Desember 2020.
"Khusus untuk pembiayaan korporasi yang masih 0 persen dan ini sifatnya besar-besar, artinya sekaligus akan masuk. Diharapkan pada kuartal keempat sebagian besar akan cair. Kami berusaha keras sampai akhir tahun 2020 seluruh dana PEN bisa kita salurkan," kata Budi.
ANTARA
Baca juga: Banpres Produktif Cair Rp 14 Triliun ke 5,9 Juta UMKM