TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Operasi Layanan Kebandarudaraan Lion Air Group Wisnu Wijayanto mengatakan pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap 1.900 pilot dan 3.000 awak kabin perusahaan. Di samping itu, 25 ribu karyawan pendukung perseroan pun turut terpukul.
“Masalahnya cukup banyak, mulai masalah umum seperti kesehatan, kemampuan finansial berkurang, hingga pengaruh yang kontribusinya negatif buat perekonomian,” ujar Wisnu dalam webinar pada Rabu, 23 September 2020.
Wisnu menjelaskan, pandemi Covid-19 ini merupakan pukulan yang berat bagi sektor penerbangan karena telah menimbulkan kontraksi terhadap industri ini. Di perusahaannya, ia menyebut titik terendah dirasakan mulai Maret, yakni sejak kasus positif corona masuk ke Indonesia, sampai hari ini.
Adanya pandemi yang berefek pada anjloknya mobilisasi penumpang membuat profisiensi awak pesawat berkurang. Profisiensi ialah penilaian kerja yang berhubungan dengan jam terbang. Saat ini, berdasarkan data maskapai, jam terbang masing-masing pilot dan pramugari hanya tersisa sekitar 50 persen.