Wisnu mengatakan, jika situasi semakin parah, bukan tak mungkin profisiensi awak pesawat semakin merosot. “Efeknya kurang baik karena maskapai akan melakukan pemetaan ulang awak pesawat. Ujung-ujungnya akan terjadi involuntary unpaid leave bagi awak kabin,” ucapnya.
Selain itu, imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK dan penghentian karyawan kontrak. Karena itu, Wisnu berharap sektor penerbangan segera pulih dengan meningkatnya minat penumpang. Sebab, tanpa pulihnya pergerakan penumpang, bisnis lain seperti logistik akan sulit tumbuh. Apalagi selama ini, kinerja logistik via udara masih bergantung pada angkutan penumpang.
“Sangat sulit menemukan titik ekonomis tetap mengangkut kargo tanpa bawa penumapng. Pesawat kargo akan mengalami keterbatasan biaya operasional dan volume yang diangkut,” katanya.
Ia berharap pemerintah pun segera mengambil langkah. Misalnya merealisasikan bantuan stimulus yang kepada industri penerbangan yang selama ini telah dibahas.
Baca juga: Bos Lion Air Khawatir PSBB Jilid II Berdampak ke Industri Penerbangan