TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian berupaya menaikkan level kesiapan berbagai kawasan industri agar dapat lebih merangsang investasi baru hingga akhir tahun ini. Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, mengatakan meski sudah terdapat ratusan kawasan aktif atau yang sudah beroperasi, belum semua kualitasnya merata.
“Harus ada kriteria lahan clean and clean yang luas, infrastruktur lengkap, serta komitmen dan kemampuan menindaklanjuti minat investasi,” ucapnya kepada Tempo, Kamis 3 September 2020.
Bulan lalu, Kemenperin masih mendata 118 kawasan industri dari seluruh Indonesia. Kini jumlahnya sudah bertambah satu dengan luasan total menembus 52 ribu hektare. Lebih dari 80 kawasan yang luas totalnya hampir 40 ribu hektare bertebaran di pulau Jawa, terutama Jawa Barat.
Hingga akhir 2020 nanti, pemerintah menargetkan kesiapan 156 kawasan industri dengan luas 65 ribu hektare. Jumlah itu belum termasuk usulan 27 proyek kawasan baru yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 Kemenperin.
Warsito mengakui arus investasi kelas kakap masih cenderung mengalir ke sejumlah lokasi yang komponen penunjangnya lengkap. “Dari pemetaan kami, yang berpengalaman itu seperti pengelola area Jababeka, Deltamas, Suryacipta, MM2100, atau Modernland Group,” tuturnya.