TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan pertumbuhan konsumsi masyarakat menurun drastis di masa pandemi Covid-19. "Orang tidak pernah beli baju baru lagi selama masa pandemi," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu, 26 Agustus 2020.
Bahkan, menurut Faisal Basri, alokasi anggaran untuk pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya, lebih rendah dari pengeluaran lain-lain. "(Kategori) Lain-lain kan biasanya lebih rendah."
Adapun laju pertumbuhan konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya minus 4,23 persen di semester pertama 2020. Padahal pada 2015 hingga 2019 rata-rata pertumbuhan komponen tersebut mencapai 3,94 persen.
Menurut Faisal Basri, jebloknya penjualan pakaian ini yang kemudian menjadi masalah bagi industri tekstil. Terlebih saat ini, pertumbuhan ekspor tekstil juga mendadak berhenti.
Oleh karena itu, ia menilai satu-satunya yang bisa menyelamatkan industri tekstil butuh kemauan pemerintah untuk melindungi pasar dalam negeri.