TEMPO.CO, Jakarta - Co-CEO Gojek Andre Soelistyo bercerita tentang alasan perusahaannya menghentikan layanan GoLife di masa pandemi. Layanan ini mencakup fitur GoMassage, GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera Gojek di sejumlah lokasi.
"Saya sedih untuk memutuskan menghentikan servis itu. Namun di masa pandemi, behaviour konsumen berubah," kata Andre saat diskusi virtual program Ini Budi di Instagram Tempodotco, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Menurut Andre, akibat pandemi, ketahanan bisnis dari lini layanan pijat hingga jasa bersih-bersih rumah tersebut hingga masa mendatang masih dipertanyakan. Apalagi, akibat penyebaran virus corona, masyarakat tidak akan lagi nyaman menerima orang asing untuk masuk ke rumahnya.
Dengan begitu, demi keberlangsungan bisnis, perusahaan memutuskan untuk menyetop layanan. Padahal, kata dia, sejak berdiri pada 2015, tren pemakai fitur GoLife cukup baik.
"At the end, sustainibility dari Gojek sangat penting. Secara leadership kami memikirkan sustainability dan ketahanan jangka panjang," katanya.
Layanan Golife resmi dihentikan pada pekan terakhir Juni lalu. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi dari situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Akibat penutupan layanan GoLife, Gojek memberikan peningkatan keterampilan berupa pelatihan online secara cuma-cuma dan bantuan tunai lewat program solidaritas untuk mitra aktif yang terdampak penutupan layanan tersebut.
Andre dan kologenya di Gojek, Kevin Aluwi, berharap pelatihan online ini bisa meningkatkan kemampuan mitra sekaligus menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan di masa mendatang. Sedangkan bantuan tunai diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka di masa pandemi.
Baca juga: Ditinggal Nadiem, Bos Gojek Kini Jalankan Kolaborasi Kepemimpinan Ganda Putra