Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hingga Mei, BRI Berikan Relaksasi Kredit untuk 2,6 Juta Nasabah

image-gnews
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) menyelenggarakan program BRIncubator 2019 pada 22 Juli hingga 5Agustus 2019 di kota Jakarta, Sidoarjo, Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) menyelenggarakan program BRIncubator 2019 pada 22 Juli hingga 5Agustus 2019 di kota Jakarta, Sidoarjo, Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah merealisasikan restrukturisasi kredit bagi 2,6 juta debitur yang terdampak Covid-19. Periode pemberian keringanan pinjaman itu terhitung sejak 16 Maret hingga 31 Mei 2020.

"Kami berikan relaksasi kredit dengan total baki debet sebesar Rp 160,5 triliun," tutur Direktur Utama BRI Sunarso dalam webinar, Selasa, 16 Juni 2020.

Berdasarkan catatan BRI, penerima relaksasi kredit didominasi oleh sektor mikro dengan total 1,28 juta debitur. Total baki debet atau saldo pokok dari plafon kredit untuk sektor mikro terdata senilai Rp 60,61 triliun.

Kemudian, relaksasi berupa kredit usaha rakyat (KUR) diberikan kepada 1,23 juta debitur dengan baki debet senilai Rp 21,91 triliun. Selanjutnya, BRI merealisasikan relaksasi kepada segmen retail sebanyak 90 ribu debitur dengan total baki kredit Rp 67,76 triliun.

Adapun di segmen konsumer, BRI memberikan keringanan untuk 30 ribu debitur dengan nilai Rp 8,42 triliun dan di segmen menengah korporasi diberikan kepada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dugaan Korupsi Kredit BNI Jember Senilai Rp125 Miliar, Manajemen: Terungkap Atas Laporan Kami

12 jam lalu

Dugaan Korupsi Kredit BNI Jember Senilai Rp125 Miliar, Manajemen: Terungkap Atas Laporan Kami

BNI mengapresiasi langkah penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi.


Mewujudkan Kesejahteraan: Dirut BRI Bahas Pentingnya Investasi Dalam Sumber Daya Manusia

16 jam lalu

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso dalam acara Katadata Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu, 10 September 2024. Dok. BRI
Mewujudkan Kesejahteraan: Dirut BRI Bahas Pentingnya Investasi Dalam Sumber Daya Manusia

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, mengungkapkan kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.


Kejari Tangsel Tangkap 2 Tersangka Korupsi Penyaluran KUR, Rugikan Negara Rp 1,2 M

20 jam lalu

Kejaksaan Negeri Tangsel menghadirkan dua orang tersangka korupsi penyaluran KUR BRI yang merugikan negara hingga Rp 1,2 M, Sabtu, 12 Oktober 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kejari Tangsel Tangkap 2 Tersangka Korupsi Penyaluran KUR, Rugikan Negara Rp 1,2 M

Kedua tersangka korupsi penyaluran KUR BRI yang merugikan negara Rp1,2 miliar itu ditahan selama 20 hari ke depan.


OJK Yakin Kredit Perbankan Bakal Tumbuh 11 Persen hingga Akhir Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi bank. ANTARA
OJK Yakin Kredit Perbankan Bakal Tumbuh 11 Persen hingga Akhir Tahun

Di tengah masalah ekonomi global, OJK yakin pertumbuhan kredit perbankan masih dua digit


AgenBRILink Capai Satu Juta Agen

1 hari lalu

AgenBRILink menjadi mitra strategis BRI dalam menyediakan layanan perbankan langsung kepada masyarakat, termasuk di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) di seluruh Indonesia. Dok. BRI
AgenBRILink Capai Satu Juta Agen

Pencapaian ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya mendukung inklusi dan literasi finansial di Indonesia


Jadi Mitra AgenBRILink, Dessi Sukses Jalankan Toko Kelontong

1 hari lalu

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat UMKM memiliki kontribusi sebesar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen dari tenaga kerja di Indonesia. Dok. BRI
Jadi Mitra AgenBRILink, Dessi Sukses Jalankan Toko Kelontong

Kehidupan Dessi mulai berubah dengan membuka toko kelontong yang kini berkembang pesat berkat kemitraan dengan AgenBRILink


Sepanjang 2014-2019, Kemenkop UKM Bubarkan 82.000 Koperasi Bermasalah

1 hari lalu

Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Ahmad Zabadi dalam acara konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Oyuk Ivani Siagian
Sepanjang 2014-2019, Kemenkop UKM Bubarkan 82.000 Koperasi Bermasalah

Kemenkop UKM telah membubarkan 82.000 koperasi bermasalah sepanjang 2014 hingga 2019.


Nasabah Prioritas Meningkat, Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05 Persen

2 hari lalu

Jumlah nasabah prioritas BRI mencapai 161 ribu nasabah per Agustus 2024 atau meningkat 21,98 persen yoy. Dok. BRI
Nasabah Prioritas Meningkat, Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05 Persen

Strategi yang dilakukan dengan memperkuat edukasi terkait pentingnya pengelolaan keuangan kepada seluruh lapisan Masyarakat


BRI Optimistis Bisnis Wealth Management Bertumbuh dan Memiliki Prospek Baik

2 hari lalu

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani. Dok. BRI
BRI Optimistis Bisnis Wealth Management Bertumbuh dan Memiliki Prospek Baik

Wealth Management BRI berkomitmen untuk menyediakan solusi keuangan komprehensif dan layanan yang dipersonalisasi kepada Nasabah Prima.


Pemerintahan Prabowo Ada Kemungkinan tanpa Oposisi, Ekonom: Akan Banyak Kebijakan Populis yang Merugikan

2 hari lalu

Ilustrasi Rapat DPR. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemerintahan Prabowo Ada Kemungkinan tanpa Oposisi, Ekonom: Akan Banyak Kebijakan Populis yang Merugikan

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan pemerintahan tanpa oposisi berpotensi menghasilkan banyak kebijakan populis yang justru merugikan masyarakat.