TEMPO.CO, Jakarta - Dibukanya kembali moda transportasi secara terbatas untuk penumpang khusus ternyata belum mengerek performa emiten sektor angkutan darat. Hal ini berbeda dengan laju saham Jasa Marga yang tancap gas menguat 27,72 persen ke level Rp3.640 setelah moda transportasi dibuka lagi.
Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Dwi Rianta Soerbakti menilai pembukaan keran transportasi tidak akan berdampak terlalu besar bagi perusahan angkutan darat. Pasalnya, kebijakan itu mensyaratkan banyak hal kepada para pelanggan.
Baca juga:
“Jadi usaha yang harus dikeluarkan [pelangggan] sangat besar dan mungkin menyebabkan permintaan atau demand bepergian tidak akan terlalu besar,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dwi menuturkan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak disertai dengan penyelerasan aturan dari institusi lain. Sejumlah aturan yang saat ini tetap berlaku antara lain larangan mudik dan pembatasan 50 persen dari kapasitas kursi yang menyebabkan kenaikan tarif.
Keputusan Kemenhub, lanjut dia, justru berpotensi memperpanjang penyebaran pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan pemerintah fokus untuk memperketat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Indonesia.
“Dengan demikian, diharapkan pandemi corona dapat lebih cepat diselesaikan dan ekonomi Indonesia dapat pulih kembali. Dengan aturan Kemenhub ini, demand tidak akan melonjak, tetapi kemungkinan penyebaran corona akan makin tinggi,” paparnya.