Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Corona, OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global 2020

image-gnews
Suasana aktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Sri Mulyani menilai, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi secara global akan lebih baik dari tahun ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Suasana aktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Sri Mulyani menilai, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi secara global akan lebih baik dari tahun ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal mencapai titik terendah dalam satu dekade tahun ini akibat dampak wabah penyakit virus Corona (Covid-19) terhadap permintaan dan suplai.

OECD memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global secara full year dari 2,9 persen menjadi hanya 2,4 persen. Angka ini merupakan laju terlemah sejak krisis finansial 2008-2009.

Kelompok ekonomi multinasional yang berbasis di Paris itu juga memperingatkan kemungkinan kontraksi pertumbuhan global pada kuartal I pada 2020. Kondisi tersebut memberi tantangan kepada bank sentral dan pemerintah negara-negara di dunia untuk merespons situasi yang berubah dengan cepat.

“Jika situasinya memburuk, langkah kebijakan terkoordinasi di seluruh negara utama akan dibutuhkan untuk perawatan kesehatan dan stimulus ekonomi,” tutur OECD dalam laporannya, seperti dilansir Bloomberg, Senin, 2 Maret 2020.

Seperti diketahui pemerintah dan bank-bank sentral dari banyak negara sudah tampak siap tempur dengan mengisyaratkan kesiapan untuk menopang perekonomian mereka.
Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE), misalnya, menjanjikan tindakan yang bertujuan untuk menstabilkan pasar keuangan. Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) telah membuka peluang penurunan suku bunga AS.

Namun, segalanya bisa menjadi jauh lebih buruk, ungkap OECD dalam laporan bertajuk 'Coronavirus: The World at Risk'. Proyeksinya mengasumsikan wabah Corona yang berpusat di China memuncak kuartal ini, sedangkan wabah di wilayah-wilayah lain 'tetap ringan dan terkendali'.

Jika wabah itu terbukti berlangsung lebih lama dan menyebar ke seluruh kawasan Asia, Eropa, dan AS, dampak ekonominya akan parah. Dalam kondisi ini, pertumbuhan global akan hanya mencapai 1,5 persen, dengan kemungkinan resesi di sejumlah wilayah termasuk Jepang dan kawasan Eropa.

“Wabah virus corona telah membawa banyak penderitaan pada manusia dan gangguan ekonomi yang besar. Prospek pertumbuhan tetap sangat tidak pasti,” kata OECD dalam pernyataannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meluasnya dampak wabah virus corona sedikit banyak membuat para pembuat kebijakan sulit bereaksi. Sebagian bank sentral memiliki amunisi yang terkuras setelah memangkas suku bunga ke rekor terendah dan menghabiskan miliaran dalam hal pembelian aset.

Di sisi lain, kebijakan moneter tak serta merta menjadi sarana yang paling tepat. Bisa jadi target pengeluaran dan kebijakan ekonomi yang diperlukan, menurut kepala ekonom OECD Laurence Boone.

“Ini bukan hanya guncangan permintaan, ini adalah guncangan kepercayaan dan gangguan rantai pasokan yang tidak bisa ditangani oleh bank sentral sendiri,” tutur Boone.

Jika risiko penurunan terjadi, OECD mengatakan tindakan terkoordinasi akan terbukti lebih efektif ketimbang tindakan oleh masing-masing negara.

Menurut OECD, ada beberapa langkah yang dapat dan harus segera diambil pemerintah. Langkah yang dimaksud di antaranya mencakup dukungan fiskal untuk layanan kesehatan, likuiditas untuk sektor keuangan, dukungan untuk industri yang terkena dampak seperti pariwisata, dan aturan fiskal.

Selain virus corona, risiko signifikan lainnya terus membebani prospek pertumbuhan ekonomi global, termasuk tensi perdagangan dan investasi yang tetap tinggi, serta ketidakpastian seputar perpisahan Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

5 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

6 hari lalu

Foto kombinasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Rabu, 24 Januari 2024, dan Sosok diduga Menlu Retno Marsudi keluar saat diplomat terutama dari negara negara Arab walk out ketika Dubes Israel untuk PBB berpidato di hadapan DK PBB pada Rabu 24 Januari 2024. ANTARA/Yashinta Difa
Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

13 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tidak Ada Rencana Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tidak Ada Rencana Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Media Israel memberitakan adanya rencana normalisasi hubungan dengan Indonesia sebagai imbalan persetujuan bergabung dengan OECD.