TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatatkan laba bersih Rp 2,9 triliun pada 2019. Laba bersih itu naik 11 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan 2018 yang mencapai Rp 2,6 triliun.
“Tantangan perekonomian dan perkembangan digitalisasi yang mewarnai 2019 membawa penyelarasan strategi bisnis perbankan karena dituntut untuk dinamis dalam mengikuti perkembangan dan memperkuat daya saingnya. Kami terus melakukan penyelarasan dengan memperkuat model bisnis, mendukung pertumbuhan keuangan berkelanjutan dan melanjutkan transformasi,” ujar Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Januari 2020.
Pertumbuhan total aset perbankan OCBC NISP hanya tumbuh 4 persen sepanjang tahun 2019 menjadi Rp 181 triliun dari Rp 174 Triliun pada akhir tahun 2018.
Strategi yang ditopang dengan kemampuan Bank dalam mengelola risiko mendorong OCBC NISP untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 126 Triliun dan kredit tercatat sebesar Rp 119 Triliun pada akhir tahun 2019
Kemudian untuk penyaluran kredit diimbangi dengan kemampuan Bank menjaga kualitas aset, sehingga berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di bawah rata-rata industri, yakni NPL-gross sebesar 1,7 persen.
Untuk tahun 2019, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), Bank OCBC NISP terus memperkuat komitmennya terhadap aspek keuangan keberlanjutan, Parwati mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp33,5 triliun atau 23,8 persen dari keseluruhan pembiayaan di tahun lalu.
"Komitmen ini dinyatakan dengan memberikan pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing) serta dikukuhkan dengan bergabungnya Bank OCBC NISP menjadi anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) pada November 2019," ujarnya.
Bank OCBC NISP akan terus melanjutkan inisiatif mendukung dan memfasilitasi nasabah dalam menjalankan bisnis yang menekankan pertumbuhan dengan mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.
“Kami akan terus mempertajam kebijakan penyaluran kredit dengan menjaga aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkesinambungan serta terus mengembangkan inovasi beyond banking yang dapat melayani dan memberikan nilai tambah bagi nasabah,” ujarnya.