TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) optimistis bahwa konsorsiumnya akan memenangi lelang proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim Batam. Apalagi, Angkasa Pura I sudah menggandeng mitra asing yakni Incheon Airport Corporation.
"Kita punya strategi bisnis yang bagus. [Mitra] yang kami bawa ini [Incheon International Airport Corporation/IIAC] juga memiliki reputasi internasional," kata Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Selasa 14 Januari 2020.
Saat ini, pesaing berat Angkasa Pura I dalam lelang proyek tersebut antara lain konsorsium PT Angkasa Pura II (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Egis Project S.A., dan Engie South East Asia Pte. Ltd; konsorsium GMR Infrastructure Ltd., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Cardig Aero Services Tbk.; serta konsorsium PT Nusantara Infrastruktur Tbk., Zurich International Airport, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan Mitsui & Co.
Namun, dengan dukungan Incheon, Faik optimis AP I akan lebih berpeluang. Sebab, IIAC merupakan salah satu pengelola bandara yang terbaik dunia. Diharapkan kemampuan AP I juga bisa menjadi setara dengan perusahaan operator Bandara Incheon Korea Selatan tersebut.
Pemilihan mitra tersebut, lanjutnya, didasari oleh kemampuan IIAC dalam mengelola kargo udara di Negeri Ginseng. Terlebih, pergerakan kargo antara Korsel dan Indonesia cukup tinggi.
Penandatanganan kerja sama konsorsium antara kedua perusahaan dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tersebut merupakan langkah awal dalam mempersiapkan proposal dokumen yang akan diajukan dalam tahapan lelang.
Faik menuturkan akan segera melakukan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing mitra sebagai persiapan. Desain utama adalah berkonsep bandara hub internasional.
Tenggat waktu penentuan konsorsium adalah pada 31 Januari 2020 dan batas pengajuan proposal (request for proposal/RfP) pada 31 Maret 2020. Adapun, penentuan konsorsium pemenang lelang adalah pada Juli 2020. "Kami ingin Angkasa Pura I tidak hanya jago kandang, tetapi bisa aktif di internasional," ujar Faik.
BISNIS