TEMPO.CO, Manado - Realisasi pembangunan fisik Tol Manado-Bitung seksi I dinyatakan telah selesai 100 persen. Saat ini tol tersebut tinggal menunggu jadwal dan kesiapan operasional yang ditargetkan pada 2020.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) Giri Yudhono mengatakan serapan anggaran konstruksi seksi I telah mencapai sekitar 95 persen. "Anggaran yang disediakan untuk pengerjaan tol Seksi I sepanjang 14 kilometer ini sebesar Rp3 triliun lebih," sebut Giri di Manado, Sulawesi Utara, Senin 11 November 2019.
Giri menjelaskan, tol sepanjang 39,9 kilometer itu akan menghubungkan antara Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung. Rencananya, tol Manado-Bitung tersebut akan dilengkapi lima pintu gerbang.
Pertama, gerbang tol utama yang berada di simpang ring road (gerbang tol Manado), kemudian pintu tol di simpang susun Airmadidi, simpang susun Kauditan, simpang Susun Danowudu, dan terakhir di Kota Bitung. "Pengerjaan pintu tol ini on going process," kata Giri.
Setelah selesai dibangun, lanjut dia, pihak kontraktor akan berkoordinasi dengan PT Jasa Marga sebagai pihak yang akan mengoperasionalkan jalan tol penghubung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung ini. "Jadi akan ada serah terima kepada PT Jasa Marga sebagai operator," Giri menambahkan.
Giri menjelaskan, pembangunan jalan tol terpanjang di Sulawesi itu telah memangkas jarak tempuh sekaligus menghindarkan titik-titik kemacetan yang terjadi di ruas jalan nasional.
"Dari Airmadidi ke ring road misalkan hanya memakan waktu 5-10 menit, sementara bila mengikuti jalan nasional saat ini bisa mencapai 30 menit lebih. Banyak waktu yang dipangkas dengan Tol Manado-Bitung ini," ujar Giri.
ANTARA