TEMPO.CO, Cirebon – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 3-4 persen pada musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Jumlah penumpang hanya naik tipis, karena memang sarana yang dimiliki PT KAI terbatas.
“Mirip tahun kemarin, kenaikannya antara 3 hingga 4 persen. Jika ingin lebih, ya sarananya harus ditambah," kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, usai melakukan peresmian monumen lokomotif mesin KPJR VDM 600 GS di depan kantor PT KAI Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon, Ahad 10 November 2019.
Selanjutnya Edi menambahkan, untuk menghadapi masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, pihaknya akan melakukan inspeksi. “Di awal Desember nanti, kami akan menentukan operasi dari H-berapa sampai dengan selepas Tahun Baru,” ungkap Edi.
Inspeksi tersebut, lanjut Edi akan dilakukan baik di jalur selatan maupun utara. “Untuk jalur utara sudah double track semua,” ungkap Edi. Namun di selatan masih separuh-separuh.
Sementara itu menyinggung permintaan agar rel yang melintas di Kota Cirebon dibuat melayang atau elevated, Edi mengatakan bahwa hal itu merupakan tugas dari Kementerian Perhubungan. “Tugas kami melaporkan jika frekuensi penumpang sudah meningkat,” kata dia.
Namun, melihat kondisi di Kota Cirebon, Edi mengungkapkan elevate rel dimungkinkan karena memang kota sudah mulai terlihat padat. Namun, hal itu bukanlah ranah atau kewenangan PT KAI (Persero).
IVANSYAH