TEMPO.CO, Madiun - Kereta api Wijayakusuma relasi Banyuwangi – Cilacap yang melintasi jalur selatan anjlok saat hendak masuk Stasiun Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa malam, 5 November 2019. Hingga kini, penyebab kecelakaan ini belum diketahui secara pasti.
“Untuk penyebab kejadian masih dalam pengusutan,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, Selasa, 6 November 2019.
Upaya mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan dengan meminta keterangan kru kereta. Hal itu dilakukan sembari melakukan evakuasi 151 penumpang. Para pengguna jasa layanan kereta api ini diangkut dengan bus untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi yang dituju.
“Kami berikan service recovery berupa makanan ringan, serta memberikan layanan pembatalan tiket bagi penumpang yang tidak melanjutkan perjalanan,” Ixfan menjelaskan.
Selain itu, PT KAI melakukan evakuasi bagian moda transportasi massal yang anjlok. Pengangkatan rangkaian ketiga dan keempat untuk kereta penumpang kelas ekonomi dan makan dengan menggunakan Crane Kirow dari Stasiun Solo Balapan.
Ixfan menyatakan anjloknya kereta api Wijayakusuma mengakibatan perjalanan beberapa kereta mengalami keterlambatan. Berdasarkan data, ia menuturkan, kereta itu seperti Matarmaja relasi Malang – Pasar Senen yang terlambat 77 menit.
Selain itu, Mutiara Selatan relasi Bandung – Malang molor 107 menit. Kedua kereta itu tertahan di Stasiun Madiun. Sedangkan kereta Majapahit yang tertahan di Stasiun Caruban mengalami keterlambatan 56 menit. Untuk kereta Malioboro Express tertahan di Stasiun Kedunggalar dengan keterlambatan 58 menit.
Sedangan kereta Gayabaru telat 84 menit dan tertahan di Stasiun Paron. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang mengakibatkan perjalanan menjadi tidak nyaman dan terganggu,” tutur Ixfan.