Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sosok Cosmas Batubara Di Mata Menteri Sofyan Djalil

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Menteri Tenaga Kerja era Soeharto, Cosmas Batubara, meninggal Kamis dini hari 8 Agustus 2019. Dok.TEMPO/ Ronald Agusta
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Menteri Tenaga Kerja era Soeharto, Cosmas Batubara, meninggal Kamis dini hari 8 Agustus 2019. Dok.TEMPO/ Ronald Agusta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil mengenal sosok Cosmas Batubara sebagai pribadi yang sangat berpengaruh pada masa Orde Baru. Menurut Sofyan, Mantan Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Ketenagakerjaan di era Soeharto itu merupakan salah satu putra terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Saya mengenal beliau pertama waktu saya masih muda dulu. Beliau adalah seorang tokoh tahun 1966. Tokoh muda yang sangat terkenal dan berpengaruh dan memberikan kontribusi dalam lahirnya pemerintahan Orde Baru," kata Sofyan saat melayat ke rumah mendiang di Cikini, Jakarta Pusat, 9 Agustus 2019.

Sofyan juga menilai Cosmas Batubara sebagai pribadi yang sangat profesional yang berfokus untuk memberikan kontribusi kepada kemajuan perumahan rakyat. "Baik untuk perumahan rakyat dan dalam berbagai dimensi kontribusi dalam politik," katanya.

Sofyan juga masih mengingat momen terakhir Cosmas Batubara yang berkunjung ke kantor BPN di bilangan Kebayoran Baru. Menurutnya, Cosmas bercerita tentang bagaiman kebijakan pertanahan itu menjadi lebih baik dan memerhatikan kepentingan perumahan rakyat.

"Waktu terakhir saya ketemu, mungkin sekitar setahun yang lalu datang ke kantor BPN. Beliau selalu concern dan menceritakan bagaimana supaya kebijakan pertanahan itu yang lebih memperhatikan masalah kepentingan perumahan rakyat," ungkap Sofyan.

Sofyan menambahkan, Cosmas adalah pribadi yang pekerja keras dan hingga di umurnya menginjak 80 tahun. "Kemudian setelah saya jadi besar, dewasa, dan menjadi menteri, saya mengenal beliau sebagai profesional yang mengabdi kepada profesi sampai hari-hari terakhir beliau meninggalkan kita," ujarnya.

Cosmas juga tetap fokus bagaimana mengejar jarak kebutuhan dan suplai perumahan yang mencapai 9 juta. "Maka kita dalam RUU Pertanahan yang baru memperkenalkan yang disebut dengan Bank Tanah Milik Negara dengan demikian nanti kebutuhan perumahan rakyat, kebutuhan fasilitas, infrastruktur publik akan lebih mudah disediakan tanahnya," ucap Sofyan.

Sofyan juga berpesan kepada anak dan keluarga Cosmas Batubara, bahwa mereka harus bangga mempunyai kepala keluarga yang luar biasa yang berkontribusi kepada profesi dan masyarakat hingga akhir hayatnya. "Sebagai tokoh nasional yang cukup dikenal, kemudian yang tidak pernah berhenti untuk mengabdi. Saya pikir achievement beliau luar biasa," tutupnya.

Tokoh politik dan pengusaha Cosmas Batubara meninggal dunia pada Kamis, 8 Agustus 2019. Kediaman mantan Menteri Tenaga Kerja di era Orde Baru ini berada di Jalan Cidurian, Cikini, Jakarta.

EKO WAHYUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

24 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

31 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

32 hari lalu

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.


Prabowo Sebut Rasio Pajak di Era Reformasi Kalah dari Zaman Orde Baru, Benarkah?

35 hari lalu

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, saat melakukan Konferensi Pers usai acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Prabowo Sebut Rasio Pajak di Era Reformasi Kalah dari Zaman Orde Baru, Benarkah?

Prabowo Subianto, kembali menyinggung soal rendahnya rasio penerimaan pajak (tax rasio) terhadap PDB yang lebih rendah dari zaman Orde Baru.


Rasio Pajak di Era Orde Baru Sampai 14 Persen, Prabowo: Kenapa Sekarang Turun?

35 hari lalu

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Rasio Pajak di Era Orde Baru Sampai 14 Persen, Prabowo: Kenapa Sekarang Turun?

Prabowo Subianto menyinggung rasio penerimaan pajak saat ini yang lebih rendah dari era orde baru (orba).


Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

40 hari lalu

Apel Gelar Pasukan Skala Besar Pengamanan Pemilu di Lapangan Benteng Medan, Kamis 11 April 2019. Tempo/Sahat Simatupang
Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

44 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru


Warga Digusur untuk Bangun IKN, Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur Teringat Rezim Orde Baru dan Penjajahan Belanda

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Warga Digusur untuk Bangun IKN, Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur Teringat Rezim Orde Baru dan Penjajahan Belanda

Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur mengeluarkan lima tuntutan atas pembangunan IKN yang mengambil hak tanah masyarakat adat dan lokal.


Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Penggusuran untuk Pembangunan IKN: Pemerintah Otoriter seperti Orde Baru

44 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan warga yang menolak penggusuran untuk pembangunan IKN. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Penggusuran untuk Pembangunan IKN: Pemerintah Otoriter seperti Orde Baru

Sebanyak 16 organisasi masyarakat sipil menolak penggusuran warga untuk pembangunan IKN. Pemerintah disebut otoriter seperti pemerintah Orde Baru.