TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis perhotelan dalam platform digital saat ini berkembang pesat dengan berbagai model bisnisnya. Beberapa disebut sebagai virtual hotel operator (VHO), room aggregator, accommodation orchestrator network (ANO), atau sebagian menyebut diri sebagai jaringan hotel berbasis teknologi digital.
Baca juga: Mei, Tingkat Hunian Kamar Hotel Terendah Dalam 3 Tahun Terakhir
Beberapa pemain yang muncul antara lain Airy, Reddoorz, Travelio, OYO Hotels & Homes, Zen Room, Airbnb dan sebagainya.
Pemain lokal yang gencar ekspansi adalah Airy, yang menyebut bisnisnya sebagai accommodation orchestrator network (ANO). Airy bekerja sama dengan lebih dari 1.000 mitra di Indonesia dan telah diperkuat oleh lebih dari 1.000 properti yang tersebar di lebih dari 90 kota. Jumlah ini terus ditambah sejalan dengan ekspansi bisnis yang digencarkannya.
Vice President Marketing Airy Ika Paramita mengatakan, sebagai perusahaan teknologi, inovasi menjadi ciri khas dan keunggulan. Airy menyiapkan platform berbasis teknologi yang memudahkan akses terhadap akomodasi berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu, disediakan pula pilihan kamar hotel yang bervariasi sesuai dengan anggaran, tanpa mengorbankan kenyamanan.
Bagi pemilik properti, Airy memberikan Property Management System yang komprehensif guna membantu pemilik dalam mengelola bisnis penginapannya.
Mengandalkan solusi berbasis teknologi, fitur-fitur seperti Booking and Reservations System, Human Resources System, dan Finance System yang mudah diakses secara real time, dan menyajikan informasi secara transparan sehingga meningkatkan efisiensi dari segi waktu maupun pembiayaan.
Airy memiliki kriteria untuk setiap kamar harus menyediakan tujuh fasilitas utama seperti, pendingin ruangan, televisi, tempat tidur yang bersih, air minum, makanan ringan, perlengkapan dasar mandi, dan air panas.
Sedangkan standardisasi layanan, digagas program Airy Community berupa pelatihan keterampilan di bidang hospitality bagi karyawan dari mitra properti, agar mampu menghadirkan layanan yang memuaskan para pelancong.
Airy mengklaim berhasil mendorong tingkat okupansi properti kategori flagship hingga 60 persen-70 persen per bulan, serta menekan biaya operasional sebesar 30 persen hingga 35 persen. Bahkan pada Ramadan dan musim liburan Lebaran tembus 100 persen.
Ika menjelaskan, sebagai perusahaan lokal, pemahaman tentang pasar dalam negeri menjadi salah satu keunggulan. Menurutnya, milenial Indonesia menjadi salah satu kunci bagi Airy.
Platform serupa yang juga agresif adalah RedDoorz.