TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia seharusnya kembali pada budaya maritim seperti kejayaan yang pernah terjadi pada masa sebelumnya. Menurut dia, saat ini justru tidak banyak orang Indonesia yang memikirkan mengenai potensi laut Indonesia.
Baca: Susi Pertanyakan Pemilik Kapal Pencuri Ikan 1.200 GT yang Lolos
"Saya yakin orang Indonesia 50 persen tidak berpikir laut. (Selama) 70 tahun kita didoktrin agrikultural. Padahal zaman dulu kejayaan maritim kita luar biasa," kata Susi di kantornya, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.
Dia menilai Indonesia masih memiliki potensi yang besar di bidang maritim. Seperti pada 1995, kata Susi, Indonesia menjadi negara dengan produksi udang terbaik di dunia.
Menurut Susi, visi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sehingga Indonesia perlu kembali pada identitas awal sebagai bangsa maritim.
Susi mengatakan masih banyak pekerjaan rumah Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan. Susi menilai, terdapat tiga pilar yang perlu ditanamkan dalam hal tersebut, yaitu sovereignty atau kedaulatan, sustainability atau keberlanjutan, dan prosperity atau kemakmuran.
Menurut dia, prosperity sebenarnya hasil dari dua itu, kalau dikerjakan dengan baik. Susi juga menegaskan pikiran orang Indonesia banyak yang belum memikirkan laut.
"Padahal laut yang menyatukan semua negara, laut ini pula yang menyatukan Indoensia. Laut yang akan menghidupi kita. tapi mindset kita belum ke sana, pendidikan, arahan," kata Susi Pudjiastuti.