TEMPO.CO, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) telah menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan atau Tol Listrik Sumatera dengan tegangan 275 kiloVolt (kV). Dengan demikian, PLN dapat mengevakuasi daya listrik murah dari Sumatera Bagian Selatan ke Sumatera Bagian Utara.
Baca: Jonan Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif Dasar Listrik
"Tol listrik Sumatera akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera, juga meningkatkan keandalan, karena listrik dari selatan hingga utara Sumatera terkoneksi," tutur Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN Wiluyo Kusdwiharto melalui siaran pers yang diterima Senin, 1 Juli 2019.
Wiluyo menjelaskan, dengan adanya tol listrik Sumatera, maka biaya pokok penyediaan (BPP) lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin andal. Cakupan listrik juga mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi.
Dia berharap ketersediaan listrik yang andal dapat menarik investor sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri menengah dan besar di semua provinsi di Sumatera. “PLN selalu siap melayani kawasan-kawasan industri yang memerlukan daya listrik yang besar sesuai dengan lokasi yang ditetapkan oleh pemda setempat,” lanju Wiluyo.
Dia menyatakan SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh yang saat ini sudah selesai konstruksi Galang – Pangkalan Susu, tetapi masih dipersiapkan untuk bisa mendapatkan rekomendasi layak bertegangan. Sementara itu, untuk jalur Pangkalan Susu – Arun –Sigli – Aceh masih dalam tahap konstruksi.
Adapun, untuk arah selatan sampai Lampung sedang dibangun SUTET 275 kV yang akan melewati Lahat – Muara Enim – Gumawang – Lampung.
BACA: PLN Kirim Power Bank Raksasa untuk Pembangunan IKEA Jakarta
PLN mengakui bahwa rampungnya pengerjaan Tol Listrik Sumatera tidak terlepas dari bantuan seluruh pemangku kepentingan terutama masyarakat dan pemimpin daerahnya. "Terima kasih atas bantuan dari Gubernur, Kapolda, Kajati dan segenap jajarannya serta masyarakat di sepanjang jalur tol listrik tersebut sejak perizinan, pembebasan lahan, dan Right of Way (RoW) hingga selesainya konstruksi tol listrik," ujar Wiluyo.
BISNIS