TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan atau Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag. Dalam pertemuan ini, Bambang meminta volume perdagangan Indonesia - Belanda bisa ditingkatkan.
Baca: Jokowi Jengkel Perizinan Ruwet, Sri Mulyani Merespons Begini
"Jika dilihat dari necara perdagangannya, Indonesia saat ini dalam posisi surplus. Meski seperti itu, kami merasa perlu untuk tetap meningkatkan volume perdagangan dengan Belanda," kata Bambang, seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu 22 Mei 2019.
Pertemuan Indonesia dengan Belanda ini dilakukan di sela-sela acara Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Ministrial Meeting 2019 di Paris, Prancis, Rabu 22 Mei 2019. Dalam acara itu, pemerintah ikut membahas mengenai selesainya kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Belanda dalam skema Official Development Assistance (ODA).
Meski kerja sama ODA telah usai, pemerintah berhadap kerja sama lewat skema lain dengan Belanda bisa tetap berlanjut. Baik kerja sama lewat skema proyek sebagai bagian dari program regional dan global maupun kerja sama teknis dan sektoral melalui MoU.
Sementara itu, kerja sama ODA antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda dihentikan karena ekonomi Indonesia dinilai sudah tumbuh signifikan dalam satu dekade terakhir. Selain itu, Pemerintah Belanda juga ingin fokus memberikan bantuan pembangunan kepada negara di sekitar Eropa.
BACA: Mendag: Data Impor Jagung Jokowi di Debat Capres Beda dengan BPS
Menurut catatan Bappenas, volume neraca perdagangan Indonesia dengan Belanda terus meningkat sejak 2014-2018. Dari semula US$ 4,58 juta pada 2014, menjadi US$ 4,22 juta pada 2015, US$ 3,97 juga pada 2016. Adapun untuk tahun 2017 dan 2018 masing-masing US$ 5,06 juta dan US$ 5,13 juta pada 2018.