TEMPO.CO, Palangka Raya - Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah menargetkan tahun ini sudah ada kepastian daerah mana yang akan ditunjuk sebagai calon ibu kota baru.
Baca juga: Jokowi Tinjau Alternatif Ibu Kota Baru di Gunung Mas Kalteng
"Mudah mudahan tahun ini (2019) sudah ada kepastian lokasinya," kata Bambang di sela kunjungan mendampingi Presiden Joko Widodo ke Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu, 8 Mei 2019.
Mengenai masalah kesiapan lahan mengingat tata ruang Kalimantan Tengah yang masih belum tuntas, Bambang mengatakan lokasinya harus sesuai dengan peruntukan. "Kemudian kendali dari lahan itu di tangan siapa? Sebab kalau di tangan pemerintah tentu akan lebih mudah," ujarnya.
Jadi intinya, kata Bambang, Bappenas mencari lahan yang benar-benar dikuasai oleh pemerintah tanpa ganti rugi yang berlebihan.
Soal apakah nantinya akan ada ganti rugi tanah, Bambang menegaskan hal itu merupakan tugas daerah untuk menyelesaikannya. "Kalau milik warga tentu akan ada mekanisme ganti rugi," katanya.
Berdasarkan penelitian Universitas Palangka Raya pada 2017 lalu, lokasi yang cocok untuk pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Tengah meliputi areal seluas 500 ribu hektare berada di tiga tempat yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, dan Kota Palangka Raya.
Pakar Pengembangan Wilayah Universitas Palangka Raya (UPR) Indrawan P. Kamis, salah satu tim peneliti, menyebutkan, kawasan yang disebut sebagai segitiga emas Kalimantan Tengah mempunyai sejumlah keunggulan. Antara lain topografi tanahnya jauh lebih tinggi dari tempat lainnya. Kemudian daerah itu bebas banjir dan longsor.
"Yang terpenting wilayah itu tidak memiliki taman nasional dan lainnya. Jadi bila akan dialihkan jadi Area Penggunaan Lain (APL) prosesnya tak sulit,"ujarnya.
Karena itu Indrawan berharap bila nantinya Kalimantan Tengah ditunjuk jadi ibu kota masa depan sebaiknya dilakukan pemikiran ulang dengan melibatkan sejumlah pihak.
"Kami dari Universitas Palangka Raya siap untuk membantu dan sharing data," ujarnya.
Baca berita Ibu Kota lainnya di Tempo.co