TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Jaka mengklaim pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi pemindahan ibu kota terjauh di dunia. Jaraknya, kata dia, mencapai 1.260 kilometer dari ibu kota sebelumnya. Selain itu, pemindahan ibu kota ini tak cuma lintas kota tetapi lintas pulau.
Menurut Jaka, kondisi ini berbeda dengan pemindahan ibu kota negara Brazil, Australia, Khazakstan, Malaysia, Myanmar, yang masih dalam hamparan tanah yang sama. Paling jauh, menurut dia, juga sekitar 900 kilometer.
"Nah, kita 1.200 kilometer plus lewat udara air dulu. Jadi, ini memang suatu tantangan," kata Jaka dalam acara Sosialisasi dan Diskusi Terkait Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Jaka pun mengatakan pembangunan IKN sebagai pembangunan yang didasarkan pada kekuatan bangsa Indonesia sendiri. Sebab, Indonesia tidak bisa belajar dari bangsa lain.
"Jadi, memang mereka memang punya keberhasilan atau kegagalan yang bisa kita pelajari, tapi lebih banyak kita harus belajar menggali dari kemampuan kita sendiri," ujar Jaka. "Tentunya dengan berdiskusi dengan para ahli dari negara lain, dengan pemikiran yang berbeda walaupun pengalamannya tidak ada tapi pemikirannya bisa jadi berbeda."
Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan rencana perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur pada 2019 lalu. Presiden mengatakan pemerintah telah melakukan kajian-kajian mendalam.
"Hasil kajian, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara, dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kaltim,” kata Presiden dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019, dikutip Tempo dari siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menurut Presiden, Kalimantan Timur dipilih dengan berbagai pertimbangan. Mulai dari risiko bencana yang minim; lokasi strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia; berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda; hingga sudah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektar.
Pembangunan IKN pun akhirnya dimulai dan dicanangkan dalam lima tahap. Saat ini, pembangunan sedang berada dalam tahap pertama dengan target pemindahan tahap awal hingga akhir 2024. Salah satu hal penting yang juga dikejar pemerintah dalam tahap ini adalah perayaan hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia di sana.
Sementara itu, empat tahap pembangunan selanjutnya akan dilaksanakan dalam 20 tahun ke depan hingga 2045. "Masing-masing tahap lima tahunan, sehingga mungkin kita lihat satu pembangunan harus berkelanjutan dan jangka panjang," kata Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono saat rapat kerja bersama Komisi II DPR RI pada Senin, 18 Maret 2024.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Laporkan Kasus Dugaan Fraud Rp2,5 T ke Jaksa Agung, Bos LPEI Buka Suara