TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo menjawab kritik rivalnya, Prabowo Subianto mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jokowi menyebut Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekononomi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Bahkan, Jokowi mengatakan di lingkup negara G20 atau 20 negara dengan perekonomian besar di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati urutan ketiga. Benarkah klaim Jokowi tersebut?
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance alias Indef, ,Bhima Yudhistira, membenarkan data yang diungkap Jokowi tersebut. "Pertumbuhan ekonomi Indonanesia memang berada pada nomor 3 tertinggi di antara negara-negara G20," ujar dia melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 31 Maret 2019.
Indonesia berada di bawah India yang pada 2018 mencatat pertumbuhan ekonomi 7,3 persen, dan Cina yang tumbuh 6,6 persen. Indonesia yang menempati peringkat tiga mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,17 persen. "Dari tahun 2017, Indonesia tetap di nomor tiga dan hampir tidak terjadi perubahan," ujar Bhima.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi 2018
Adapun India melesat dengan cepat setelah pada 2017 lalu menempati urutan dua dengan pertumbuhan 6,68 persen. Kala itu, negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di antara negara G20 adalah Cina dengan 6,9 persen.