TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin berjanji bersama dengan calon presiden Jokowi akan menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh hingga 10 persen. Janji itu bakal diamanatkan dalam masa pemerintahannya bersama Joko Widodo atau Jokowi bila keduanya memenangi pemilihan presiden 2019.
Baca: Debat Cawapres, Sandiaga Janji Defisit BPJS Tuntas 200 Hari
“Dalam 5 tahun, stunting (turun) sampai 10 persen, sehingga berada pada titik 20 persen minimal,” kata Ma’ruf Amin dalam debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad malam, 17 Maret 2019. Stunting belakangan menjadi isu yang santer diangkat pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf.
Ma’ruf Amin mengklaim, selama Jokowi menjabat sebagai presiden pada 2014 hingga 2019, angka prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Ma’ruf Amin juga memuji penurunan angka stunting sebagai keberhasilan masa pemerintahan Jokowi.
Salah satu cara yang dipaparkan Ma’ruf Amin untuk mencegah stunting adalah dengan meningkatkan pelayanan yang kuratif. Di antaranya memasok kebutuhan obat-obatan dan memperbaiki fasilitas kesehatan.
Ma’ruf Amin mengimbuhkan, ia dan Jokowi akan melanjutkan program Badan Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS) Kesehatan sebagai perluasan dari program jaminan kesehatan nasional (JKN). Adapun untuk mengambil langkah preventif, Ma’ruf menawarkan sebuah program bernama gerakan masyarakat sehat atau germas.
“Kami juga mendorong program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, mendorong konsumsi yang menimbulkan hal-hal kurang sehat,” ucap Ma'ruf Amin.
Baca: Sandiaga Ajukan Rumah Siap Kerja, Ma'ruf Tawarkan Kartu Pra Kerja
Debat ketiga kali berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam debat kali ini, Ma’ruf Amin dan Sandiaga ditandingkan untuk membahas isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Tak seperti dua kali debat sebelumnya, debat ketiga ini hanya akan menghadirkan cawapres dari kedua pasangan calon.