TEMPO.CO, Jakarta, Isu ketenagakerjaan diprediksi akan menjadi bahan perdebatan sengit dalam Debat Cawapres yang digelar Ahad, 17 Maret 2019 mendatang. Pengamat ekonomi Eko Listiyanto memperkirakan isu-isu ketenagakerjaan itulah yang akan meramaikan debat ketiga pemilu presiden (pilpres).
BACA: Pro Kontra Kartu Pra Kerja Jokowi
"Kemungkinan besar, soal tenaga kerja dari sisi calon Wakil Presiden nomor urut 01 akan lebih banyak menyampaikan capaian-capaian, seperti target 10 juta lapangan kerja yang kemungkinan besar bisa dicapai dan prestasi yang bisa dibanggakan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis 14 Maret 2019.
Sebaliknya, kata Eko, Cawapres nomor urut 02 akan masuk dari sisi permintaannya, jadi hal-hal mengenai kesempatan kerja dan lowongan kerja yang minim akan menjadi kritik yang harus diantisipasi. Data jumlah tambahan pekerja akan menjadi isu pembahasan lainnya terkait ketenagakerjaan, yang meramaikan debat ketiga tersebut.
"Sebetulnya, kalau saya melihat konsep kedua cawapres ini secara umum saling melengkapi, karena yang satu menawarkan wacana mengenai kartu pra kerja dan lain-lain yang sebetulnya merupakan kebijakan-kebijakan sisi suplai. Sedangkan sisi permintaanya yang dibutuhkan itu kurang dieksplorasi. Saya rasa dari Cawapres 02 akan masuk dari upaya-upaya untuk bisa menciptakan lapangan kerja," tutur dia.
Debat ketiga pilpres akan digelar Ahad lusa, sebagai bagian dari rangkaian lima tahap debat pilpres. Debat pertama terkait masalah-masalah politik seperti hukum, HAM, korupsi, dan terorisme telah digelar pada 17 Januari 2019. Debat kedua pada 17 Februari 2019, mengangkat tema mengenai energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
BACA: Perkenalkan Kartu Pra Kerja, Jokowi: Bukan Menggaji Pengangguran
Tidak seperti debat-debat sebelumnya, debat ketiga ini hanya akan menghadirkan cawapres dari kedua pasangan calon. Debat Cawapres nanti akan membahas isu-isu seperti ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya.
ANTARA