TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo merespons rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang deflasi pada Februari 2019 yang mencapai 0,08 persen.
Baca juga: Harga Makanan Turun, BPS Catat Deflasi 0,08 Persen di Februari
"Ini juga sejalan dengan survei pemantauan harga yang kami sampaikan sebelumnya, bahwa memang harga-harga Alhamdulillah terus terkendali," kata Perry Warjiyo di kompleks Gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.
Baca Juga:
Pada 22 Februari lalu, survei pemantauan harga yang dilakukan BI sampai dengan pekan ketiga, diperkirakan terjadi deflasi. Deflasi mencapai 0,07 persen month to month.
Perry mengatakan rilis BPS menunjukkan Februari mengalami deflasi 0,08 persen dan year on year inflasi mencapai 2,57 persen. Menurut dia, angka itu jauh lebih rendah dari inflasi di bulan Januari yang 0,32 persen mom dan 2,87 persen yoy.
Menurut Perry, koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia dan berbagai pihak, menunjukkan harga-harga terkendali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perry mengatakan semua komoditas, khususnya bahan-bahan makanan mengalami penurunan harga. Adapun harga yang turun, yaitu daging ayam, cabai merah, telur, bawang, maupun yang lain-lain. Demikian juga, kata Perry, kelompok administer price juga terkendali.
Menurut Perry, inflasi rendah dan terkendali, sekaligus mengkonfirmasi bahwa akhir tahun ini prediksi Bank Indonesia inflasi akan lebih rendah dari target.
"Prediksi Bank Indonesia bahwa inflasi akan lebih rendah dari 3,5 persen, 3,5 persen adalah titik tengah sasaran inflasi untuk tahun 2019," ujar Perry.
Baca juga berita BPS lainnya di Tempo.co