TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, berpesan kepada tokoh-tokoh politik untuk memberikan informasi yang jujur kepada masyarakat. Pesan tersebut juga diperuntukkan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto, yang mengatakan perekonomian Indonesia sama seperti negara-negara Afrika.
BACA: Menteri Luhut Minta Ahli Selidiki Penyebab Tsunami Selat Sunda
"Saya enggak ada masalah, kampanye silakan, saya senang lihat kampanye, tapi sebagai yang senior, kita ini jangan bohong, jangan memberikan kampanye menyesatkan," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Kamis, 27 Desember 2018.
Menurut Luhut, pernyataan Prabowo mengenai perekonomian Indonesia tersebut, merupakan kebohongan dan tidak baik. Pernyataan tersebut, kata Luhut, akan menyesatkan masyarakat.
Selain itu, Luhut juga meminta masyarakat untuk memverifikasi data-data atau informasi yang disampaikan oleh tokoh tertentu lewat institusi terpercaya. "Masa kamu lebih percaya ke pribadi daripada institusi Bloomberg, World Bank," kata Luhut.
BACA: Kwik Kian Gie: Keuangan Negara Era Jokowi Terbebani Infrastruktur
Luhut tidak mempermasalahkan gaya kampanye Prabowo yang mengangkat isu perekonomian. Namun, dia mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo di hadapan masyarakat harus berdasarkan fakta yang ada, bukan kebohongan belaka.
Sebelumnya, pada pidato Prabowo di gedung Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Solo Ahad pekan lalu, dia mengatakan masih banyak penduduk Indonesia yang hidup pas-pasan. Dia menyebut kondisi Indonesia saat ini berada setingkat dengan negara-negara miskin lainnya di Benua Afrika.
Beberapa negara miskin yang disebut Prabowo antara lain Haiti dan Rwanda. "Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika: ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," kata Prabowo.
Pernyataan Prabowo tersebut, menurut Luhut adalah sebuah kebohongan. "Indonesia bahkan kemarin dari Bloomberg Brasil memimpin negara emerging market di tahun 2019," ucap Luhut.