TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR hingga akhir November 2018 mencapai Rp 117,8 triliun. Jumlah ini telah mencapai 95,2 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 123,8 triliun.
Simak: Bunga Rendah Tarik Pelaku UMKM Akses KUR
Namun demikian, realisasi penyaluran KUR pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan capaian hingga akhir tahun lalu. Saat itu, realisasi hingga 31 Desember 2017 hanya sekitar Rp 96,7 triliun, atau 87,9 persen dari target Rp 110 triliun. Jumlah ini juga naik 2,4 persen dibandingkan realisasi 2016 yang hanya Rp 94,4 triliun atau 94,4 persen dari target Rp 100 triliun.
Kemenko Perekonomian menyebut percepatan penyaluran KUR ini bisa dilakukan setelah adanya kebijakan penurunan suku bunga menjadi single digit atau satu angka sejak awal 2017. "Upaya pemerintah melalui single digit ini cukup berhasil," tulis pihak Kemenko Perekonomian dalam keterangannnya di Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018.
Dari 2015 hingga 2016, suku bunga KUR berada di kisaran 12 persen. Lalu turun pada 2017 menjadi 9 persen dan 7 persen di tahun 2018. Sehingga untuk 11 bulan di 2018 saja, dana KUR sebesar Rp 117,8 triliun telah disaluran pada sekitar 4,3 juta lebih debitur.
Selain itu, Kemenko Perekonomian juga menyampaikan penyaluran KUR di sektor produksi juga terus mengalami peningkatan. Hingga Desember 2017, jumlah peningkatannya mencapai 42,3 persen. Tapi hingga November 2018, jumlahnya sudah mencatatkan angka 45,6 persen.
Walau begitu, jumlah ini masih kurang dari rencana pemerintah agar 70 persen penyaluran KUR disalurkan untuk sektor ini. Untuk mencapai target ini, pemerintah kedepan akan semakin memperluas penyaluran KUR di sektor produktif seperti peremajaan sawit, karet, nelayan, hingga kerajinan tangan.