Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut tingkat inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian Indonesia mampu bertahan dengan baik di tengah gejolak perekonomian global sepanjang 2018. Tingkat inflasi selalu bisa dijaga setiap tahunnya.
Baca juga: Inflasi Diprediksi Melonjak, Darmin: Harus Cepat Ambil Keputusan
"Inflasi bisa dipertahankan, kalau negara lain 3,5 persen, kalo kita sampai Oktober kemarin bisa 3 persen, siang ini untuk November akan diumumkan, bisa kurang dari itu (3 persen) atau lebih sedikit. Saya cenderung bilang kurang," kata Darmin dalam acara CEO Network di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin, 3 Desember 2018.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Oktober 2018 mencapai 0,28 persen. Lalu inflasi tahun kalender yaitu Januari-Oktober 2018 mencapai 2,22 persen, sedangkan tahunan yaitu sebesar 3,16 persen. Sementara tingkat inflasi untuk November 2018 akan diumumkan BPS pada siang hari ini.
Sementara, Bank Indonesia menyebutkan berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan oleh bank sentral, laju inflasi hingga pekan keempat November 2018 mencapai 0,18 persen secara bulanan (month to month/mtm). Sementara itu, secara tahunan laju inflasi mencapai 3,14 persen (year on year/yoy) dan secara "year to date" atau Januari hingga November mencapai 2,41 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Kantor BI Jakarta, Jumat, 30 November 2018, mengatakan seluruh barang baik makanan, inflasi inti, maupun harga-harga yang dikendalikan pemerintah (administered prices) tetap terkendali.
Selain inflasi, kata Darmin Nasution, pertumbuhan ekonomi year to date sampai kuartal 3 bisa dipertahankan di level 5,17 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun lalu. Jika melihat data yang ada, kata Darmin, indikator dan sosial ekonomi lainnya seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, gini ratio, Indeks Pembangunan Manusia, maka semua konsisten dalam kondisi yang membaik, "Jadi enggak berlebihan kualitas pertumbuhan ekonomi kita itu baik."
ANTARA