Jakarta- PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani nota kesepahaman untuk pengkajian dan penerapan teknologi untuk menunjang layanan kebandaraan. Kerja sama tersebut dapat saling menguntungkan dalam pemanfaatan potensi yang dimiliki masing-masing pihak, juga membangun kemitraan strategis sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Baca juga: Angkasa Pura II Turunkan Belanja Modal 2019 Hingga 41,1 Persen
President Director PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan pelayanan jasa kebandarudaraan yang meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang dan barang, dapat dikelola secara efisien dan efektif melalui pendekatan teknologi. "Sehingga akan meningkatkan pengusahaan jasa kebandarudaraan secara nyata," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 November 2018.
Awaluddin berujar, dalam melaksanakan kontribusi dan komitmen tersebut dibutuhkan kehadiran badan yang berkompeten. Nantinya, BPPT akan memberikan konsultasi dan pendampingan dalam hal kegiatan penetapan teknologi layanan kebandarudaraan.
Dengan adanya penandatanganan tersebut, kata Awaluddin, akan memudahkan pelaksanaan kajian melalui pertukaran informasi data juga hal lainnya yang berkaitan dengan pengkajian penerapan teknologi kebandaraudaraan di Angkasa Pura II. "Kerja sama ini dapat mendukung pengembangan konsep Smart Airport AP II," tutur Awaluddin.
Penerapan ini, menurut Awaluddin, akan diimplementasikan pada bandara-bandara yang dikelola AP II seperti penggunaan renewable energy dengan pengimplementasian smart grid system yang sejalan dengan konsep Smart Environment.
Yaitu, penggunaan IoT (Internet of things) untuk konsep Smart Security ,dan juga konsep _Smart Mobility dengan menggunakan robotic technology untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada seluruh pelanggan AP II.
Penandatanganan ini dilakukan Presdir Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Plt Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Wimpie Agoeng.